The teacher is your second parent | Cerpenku

Cerpen
Oleh : Hudatun Nazwa
Judul : the teacher is your second parent

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua orang melakukan aktivitas setelah weekend kemarin. Sama seperti hal nya Syifa, Riska, dan Sarah yang masih berjuang menaiki sepeda mereka untuk ke sekolah. Mereka bersekolah di salah satu sekolah yang ada di Amuntai, Kalimantan Selatan tepatnya kelas IX Mts.

Hari sudah menunjukkan pukul 10:45 yang sebentar lagi waktu istirahat akan segera habis. Syifa, Riska, dan Sarah masih berada di kantin. " Habis ini apa pelajaran nya, Ris." Tanya Sarah ke Riska.
" Kalau tidak salah matematika." Ucap Riska dengan santai. "Ih, Dewi lagi yang ngajarin." Kata Syifa dengan seenaknya.
"Astagfirullah Syifa, ibu Dewi bukan Dewi. Dia adalah guru mu, orang yang mengajarkan ilmu untukmu Syifa." Jelas Sarah karena ia tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan Syifa tadi.
"Ah biarin, aku tidak peduli dia siapa." Sarah dan Riska hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka.

Sholat zhuhur telah berlalu, sekarang jam menunjukkan pukul 14:00 WITA yang berarti sudah waktunya pulang. Syifa, Riska dan Sarah saat ini sedang berada dijalan menuju pulang dengan sepeda mereka masing-masing. Satu persatu dari mereka telah pulang menyisakan Syifa yang masih dalam perjalanan ke rumahnya yang agak sedikit jauh dari teman-temannya. Ketika dijalan, rasa pusing menyertai Syifa, pandangannya  memudar dan lama-kelamaan pandangan pun hilang sepenuhnya dan
BRUKKKK

Syifa terbangun dan merasakan tubuhnya sakit semua, ia melihat kesemua penjuru ruangan yang ia tempati sekarang. Ini bukan rumahnya, ia bingung ini rumah siapa. Ia kembali memijit kepalanya yang masih sedikit sakit, dan sesuatu melintas dipikirannya.

Flashback ON

" Bu Dewi, ibu lagi apa disini." Bu Dewi hanya tersenyum pada Syifa. " Ibu tahu kamu benci sama ibu, Syifa. Tapi ibu mohon sekali saja kamu menghormati guru mu, ibu rela kamu tidak menghormati ibu, tapi hormati guru yang lain." Jelas Bu Dewi dengan genangan air yang sukses mendarat di pipi Bu Dewi begitupun dengan Syifa.

FLASHBACK OF
Ternyata itu adalah potongan dari mimpi Syifa pada saat ia pingsan tadi. Sekarang ia sadar bahwa apa yang ia lakukan pada semua guru yang mengajari nya itu salah. Ia sangat menyesal telah berbuat seperti itu. Tak lama dari itu, terdengar langkah kaki seseorang yang terdengar semakin dekat. Perlahan tapi pasti, seseorang masuk keruangan tempat Syifa istirahat tadi. Syifa langsung menolehkan kepalanya, ia langsung terkejut ketika melihat orang tersebut. Ternyata itu adalah ibu Dewi, guru yang selama ini yang mengajarkan ilmu kepadanya, tetapi ia malah tak menghormati nya. Dan sudah jelas sekarang bahwa kali ini ia sedang berada di rumahnya. Kembali terlintas di pikirannya tentang isi dari mimpi tersebut. Kali ini, Syifa merasa malu dengan Bu Dewi karena ialah yang membantu Syifa pada saat Syifa pingsan tadi, bahkan Syifa sering mengolok-olok Bu Dewi.  Syifa sadar bahwa apa yang ia lakukan selama ini adalah suatu kesalahan yang besar.

2 bulan kemudian....

Hari ini adalah hari dimana hasil akhir dari nilai UN kelas IX Mts keluar, Syifa dan teman-temannya tidak sabar untuk melihat hasil kerja keras mereka selama ini. Setelah kejadian dimana Syifa pingsan dan di tolong Bu Dewi beberapa waktu lalu, Syifa sangat rajin belajar. Ia tak pernah lagi mengejek guru, bahkan ia sering datang kerumah Bu Dewi hanya untuk belajar matematika. Saat ini semua siswa tengah dikumpulkan di kelas untuk mengumumkan hasil UN mereka. Tak lama dari itu, Bu Dewi datang dengan membawa beberapa lembar kertas ditangannya. " Assalamu'alaikum wr wb." Ucap Bu Dewi. " Waalaikum salam wr wb." Jawab serempak semua murid.
"Seperti yang kita ketahui, hari adalah pengumuman hasil UN kalian, langsung saja nama yang ibu sebutkan maju kedepan, ya." Semua murid nampak takut melihat hasil tersebut. " Juara 3 diraih oleh Riska mumtazah," Riska langsung terkejut, namanya di panggil. Ia langsung berdiri kedepan. Syifa terlihat gelisah , ia takut kalau ia tidak masuk dalam 3 besar tersebut. " Juara 2 diraih oleh Rizal Alkahfi." Dan juara pertama diraih oleh Syifa Fauziah." Syifa yang mendengar namanya disebut pada juara pertama langsung bersujud kemudian ia berjalan menuju ke Bu Dewi dan bersalaman dengan Bu Dewi. " Bu, aku sangat berterima kasih Sama ibu. Berkat ibu yang mengajariku sampai aku bisa." Ucpa Syifa sambil menangis. " Ini semua berkat kerja keras dan berusaha mu." Kata Bu Dewi ikut menangis. Tak Syifa sangka Bu Dewi memeluknya, ia dengan senang hati membalas pelukan Bu Dewi. " Aku sangat berterima kasih Sama ibu, dulu aku sering mengejek ibu, tapi ibu tetap memaafkanku." Ucap Syifa lagi. Sekarang ia sadar bahwa ilmu itu akan bermanfaat apabila kita menghormati guru.

Comments

Popular posts from this blog

Risalah Hidayah

Jemuran yang Tak Pernah kering

Pengertian mufrod mabni