Posts

Showing posts from 2018

Bunga berduri

Tak kau pasang namun tertanam.. Tertanam dalam, bahkan seringkali kau pupuk.. Hingga berakar kuat.. Sesekali kau ingin mencabut.. Dan tak mampu.. Coba ditebang.. tak mati.. tapi kau kehilangan bunga.. Lalu kau sakit.. Tak ada yang salah, hanya saja kau berduri.. Sebenernya kau tak harus menjadi bunga sebagai hiasan.. karena itu menyakiti pemilik dan hanya memanjakan penonton.. kau hanya butuh wangi untuk  mengangkat diri.. Bukan bunga berduri..

Risalah Hidayah

Image
Aku mendengar dari orang yang kupercaya tentang sejarah perjalanan hidup Syaikh al-Imam az-Zahid. Se­moga Allah senantiasa memberikan taufik pada beliau dan memeliharanya dalam menjalankan risalah agama­Nya. Sejarah perjalanan hidup beliau memperkuat keinginanku untuk menjadi saudaranya di jalan Allah Swt. karena mengharapkan janji yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang saling mencinta. Persaudaraan tidak harus dengan bertemu muka dan berdekatan secara fisik, tapi yang dibutuhkan adalah adanya kedekatan hati dan perkenalan jiwa. Jiwa-jiwa merupakan para prajurit yang tunduk; jika telah saling mengenal, jiwa-jiwa itu pun jinak dan menyatu. Oleh karenanya, aku ikatkan tali persaudaraan dengannya di jalan Allah Swt.. Selain itu, aku harap beliau tidak mengabaikanku dalam doa-doanya ketika sedang berkhal­wat serta semoga beliau memintakan kepada Allah agar diperlihatkan kepadaku bahwa yang benar itu benar dan aku diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan yang salah itu s

Senyum kecilnya (Part 1) | Cerpen santri mufrod mabni

Image
Pagi ini seperti biasa berangkat menuju sekolah. Tempat aku mengajar, tepatnya dipeseisir kota, sekat pantai. Dengan santai aku melajukan sepeda motor kesayanganku. Motor inilah yang telah menemaniku mulai aku duduk di bangku kuliah sampai aku selesai dan sampai aku mengajar, aku mengajar di sekolah dasar islam(SDI)   Murid-murid biasa memanggilku pak Harun.  Ya itulah namaku. Tempatku tinggal tidak seramai pusat kota, tapi juga terlalu sepi seperti di pedesaan.  Aku masih bisa melihat pemandangan pantai yang eloknya masi terjaga. Di pinggirnya masih banyak poho hijau. Tepatnya jalan yang kulewati menuju sekolah itu ada di pinggir pantai. Sungguh setiap pagi aku selalu disambut dengan keindahan alamnya. Membuatku tak lupa untuk selalu bersykur. Itu membuatku lebih bahagia. Tapi seketika aku ingat perkataan ibuku tadi pagi sebelum berangkat, bahkan ini bukan pertama kalinya.bahkan sering.  Apalagi kalau bukan tentang jodoh, ibuku slalu berkata ; “harun, kamu itu

Rindu untuk tempat kelahiranku 💌

Image
Pesona langit biru, Seketika itu langkahku terhenti menatap langit biru, Hangat ku rasa ,indah ku pandang CiptaanMu .  Di temani dengan rindu, hatiku mengaduh mengingat tempat kelahiranku , Jantungku berdegup merdu, menikmati alunan langkah kaki yang membawaku kian jauh dari tempat berpijakku, Masih tentang rindu ,hati ini terus berseru.. Berperang dengan waktu, Beradu dengan mimpi yang terus ku serbu..  Agar kepulanganku, Bermanfaat bagi keluargaku, Masyarakat dan bangsaku, Aku harus maju.. Tak boleh jemu, Mencari puing puing ilmu..

Menyapa bahagia (Part 3-Tamat) | Cerpenku

Image
"Shodaqollohul 'adziim.." Suara ramai kami mengkhiri Ngaji subuh pagi ini.. Aku bangkit dari dudukku bersama para santri lainnya untuk menuju asrama kami masing-masing.. Berjalan berjejer dengan saiful yang sesekali mengingat bacaan qur'an ngaji tadi.. "Semangat banget kamu ful" Ucap ku menghentikan bacaannya.. "Hehe.. Aku kan semangat terus mar.. Emangnya kamu, Dikit-dikit lemes.." ngejek saiful di ikuti tawa kecil kami berdua.. "Se-enggaknya masih kuat untuk berangkat ngaji kan ful" Tertawa lebar kami.. "Katanya mau ngopi lagi mar, " Tanya saiful menghentikan tawa kami.. "Ayook.. dibelakang asrama ya. Sambil berjemur.. nanti kan pas anget-angetnya matahari tuh." Ketusku. "Oke.. ide bagus.. " jawab saiful mengakhiri perbincangan kekamar kami.. Sampai dikamar langsung saja kuletakan Qur'anku. Berganti pakaian.. Meraih kopi fajar tadi.. dan mengambil makanan ringan yang biasanya sengaja

Menyapa Bahagia (Part 2) CerpenKu | Mufrod mabni

Image
Selepas sholat subuh seperti biasanya kami ngaji Al-qur'an di aula pesantren. Dari masjid Aku kembali ke kamar untuk mengambil Al-qur'anku  di lemari dan pergi melangkah ke aula. Belum juga sampai Aula aku bertemu Kyai yang emang seperti biasanya keliling pesantren melihat santri-santrinya.. Langsung saja aku merunduk dan bersalaman mencium tangannya.. . "Jangan hanya karena kebetulan, tapi Di istiqomahin ya nak.." Ucap kyai kepadaku dan menimbulkan pertanyaan untukku... . "InsyaAllah kyai.." Jawabku kepada kyai dengan senyum malu.. . Lalu aku merunduk melangkah untuk menuju aula, sambil memikirkan perkataan kyai tadi. Apa yang dimaksud perkataan kyai tadi, pikirku.. Kebetulan yang mana yang dimaksud.. Sambil ku pikir-pikir sampai di Aula.. . Biasanya aku datang sudah ramai dan aku kebagian dibelakang.. Tapi kali ini aku bisa datang lebih awal.. . Baru ada 3 santri yang sudah berkumpul.. Lalu Aku ikut duduk di samping mereka. Sambil m

Menyapa Bahagia ( part 1 ) - CerpenKu

Image
Pagi ini fajar terlalu dingin, Membuatku bangun lebih awal dari biasanya. Waktu menunjukan pukul 03.05 WIB. Aku memaksakan pergi ke kamar mandi.. Ku buka keran "Sssshhh... " desisku karena kedinginan.. Segera ku cuci muka dan sikat gigi. Sekalian ambil wudhu untuk melakukan sholat malam.. Walaupun emang jarang sekali untuk kulakukan.. Yaa.. pumpung Bisa bangun.. diberi kesempatan buat mengadu sama Allah.. Setelah selesai wudhu.. Aku balik kekamarku untuk berganti pakaian.. Setelah Rapih dan siap.. Ku gelar sajadahku, dan berniat Sholat karena Allah.. Selepas sholat tak lupa untuk mengadu sama Allah..  dan berdo'a untuk keselamatan di dunia dan Akhirat.. Karena Aku yakin, Allah pasti mendengar setiap Do'a Hamba-Nya. Setelah selesai aku lipat sajadahku.. Aku beranjak dari tempat sholat untuk menuju Dapur yang ada di samping kamar.. Ku ambil gelas dan meracik kopi.  Sebab kopi menghilangkan kantuk bagiku.. dan pastinya menyegarkan pikiranku.. Sambi

The teacher is your second parent | Cerpenku

Image
Cerpen Oleh : Hudatun Nazwa Judul : the teacher is your second parent Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua orang melakukan aktivitas setelah weekend kemarin. Sama seperti hal nya Syifa, Riska, dan Sarah yang masih berjuang menaiki sepeda mereka untuk ke sekolah. Mereka bersekolah di salah satu sekolah yang ada di Amuntai, Kalimantan Selatan tepatnya kelas IX Mts. Hari sudah menunjukkan pukul 10:45 yang sebentar lagi waktu istirahat akan segera habis. Syifa, Riska, dan Sarah masih berada di kantin. " Habis ini apa pelajaran nya, Ris." Tanya Sarah ke Riska. " Kalau tidak salah matematika." Ucap Riska dengan santai. "Ih, Dewi lagi yang ngajarin." Kata Syifa dengan seenaknya. "Astagfirullah Syifa, ibu Dewi bukan Dewi. Dia adalah guru mu, orang yang mengajarkan ilmu untukmu Syifa." Jelas Sarah karena ia tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan Syifa tadi. "Ah biarin, aku tidak peduli dia siapa." Sarah dan Riska hanya m

Menjaga Amarah | Jomblo fisabilillah

Image
Di tengah banyaknya sebuah perasaan pada hati Bisa saja dalam sekejap menjadi berisi amarah dan cinta saja. Lalu amarah menguasai. Dan pasti akan sulit untuk melihat cinta.. Saat itu pikiran tak lagi berkolaborasi dengan hati.. Semua berdiri sendiri-sendiri.. Ada yang sebagian ingin menyambung lagi dengan cinta. Ada yang ingin menutupnya.. Tiap manusia berbeda-beda.. Semua tergantung kekuatan cintanya.. Ketika cinta berusaha keras menembus semua sisi hati maka ia sampai dipikiran.. Karena jika seseorang membangun kuat cintanya.. ia akan mudah melawan amarahnya. Dan itu tak sulit. Namun jika kekuatan cinta seseorang lemah, Maka cinta tak mampu hadir dalam amarah. Kekuatan cinta itu adalah inti kekuatan hati.. Ia mengendalikan pikiran dan badan. Cinta sendiri harus dipandang luas didalamnya. Cinta dengan diri sendiri, Dengan orang lain, dengan semua makhluk hidup, dan dengan pencipta Makhluk..

Jemuran yang Tak Pernah kering

Image
Namaku citra. Panggil saja junong, santri mungil asal jakarta. Panggilanku begitu populer di pondok putri jangan tanya kenapa, selain karena kejunongan yang ku miliki faktor lain dari itu adalah karena namaku seringkali di sebut di speaker ketika malam jum’at dan malam ahad , sering di sebut di speaker itu karena aku hobi ta’ziran, entah satu atau dua kali dalam seminggu pasti ada aja   absen ngaji yang kosong. Itu semua karena hobiku, Iya hobiku, hobi yang mungkin jarang di miliki orang lain. Hobiku adalah tidur, dan kalau udah aku tidur teman sekamar mau triak sekencang apapun aku tak mendengarnya sama sekali, mereka selalu merasa lelah jika membangunkanku . Tapi ada satu cara ampuh yang bisa membangunkanku yaitu dengan guyuran air. Selain hobi tidur, aku juga hobi membaca dan menyanyi, Yah walaupun orang – orang yang mendengar suaraku selalu berkomentar negative karena kemerduan suara yang ku miiki tapi aku tak pernah peduli hal itu. Berlarian sepulang sekolah untuk m